Sabtu, 10 September 2011

INJIL YUDAS

Pendahuluan. Setelah Dan Brown dengan da vinci code yang ditulisnya meraup keuntungan besar sebagai best seller maka dewasa ini muncul dokumen lama yang ditemukan di Al-Minya dipinggiran kota Mesir pada tahn 1970 yang tertulis dengan INJIL YUDAS. Penemuan ini tentu saja menambah wacana tentang kekristenan yang telah berkembang sampai sekarang namun sekaligus merupakan hal yang penting untuk dapat dicermati dengan lebih seksama. Penemuan ini selaras dengan penemuan dokumen-dokumen lainnya di Nag Hammadi tahun 1945.dan kemudian baru dikenal luas pada tahun 1957 setelah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. Antara penemuan Al Minya dan Nag Hagmadi terdapat satu kesamaan yakni bersumber dari abad yang sama yaitu abad ke 3 – 4. dengan kesamaan ini maka dokumen-dokumen tersebut dianggap sebagai dokumen yang penting dalam upaya merekonstruksi pemahaman tentang Yesus Kristus. Di sisi lain dokumen-dokumen tersebut merupakan kumpulan tulisan dalam bahasa mesir kuno yaitu Koptik dalam alur pemikiran GNOSTIK. Pertanyaan yang dapat segera muncul ialah sebenarnya ada berapa banyak injil jika penemuan di Nag Hamadi ternyata memperlihatkan adanya 15 naskah yang disebut INJIl. Sementara itu bagi kekristenan Yudas memiliki reputasi yang sangat buruk, bahkan di Jerman adalah suatu hal yang ilegal apabila orang tua memberi nama Yudas kepada anaknya. Hal ini memperlihatkan bahwa keberadaan Yudas penuh dengan stigma yang jahat. Dalam sebuah lukisan digambarkan bahwa lucifer menyantap Yudas dari kepalanya. Bagi kitapun dewasa ini memandang Yudas sebagai pengkhianat yang harus mati sehingga reputasi tentang Yudas adalah pengkhianatan besar. Injil Yudas justru memberi perspektif yang berbeda ketika Yudas ditempatkan secara positif. Apakah akbatnya bagi kekristenan ? bagaimana secara ima kita melihat semua persoalan ini. dalam konteks itulah diperlukan sebuah upaya serius dari Gereja untuk dapat membawa wacana tentang berbagai hal yang akan mendistorsi bahkan mereduksi peran dankarya Yesus. Disisi lain inilah kesempatan bagi Gereja untuk membangun kesadaran secara utuh bahwa diperlukan pemahaman yang kristis terhadap berbagai pengajaran. Yudas yang menjadi pahlawan dalam injil Yudas mengindikasikan bahwa adanya pertentangan pemahaman yang cukup tajam yang berawal sejak abad ke 2 – 3. Pertentangan pemahaman itu terjadi disekitar keberadaan Yesus Kristus. Kehadiran-Nya dan penyelamatan yang Ia lakukan semuanya merupakan pusat perdebatan yang tidak pernah usai. Injil Yudas menghadirkan perspektif lain yang dapat menantang iman Kristen melalui pengajaran yang sangat berbeda dengan injil – injil yang ada saat ini. dalam Injil PB Yudas ditampilkan sebagai pembelot dan pengkhianat yang telah menyerahkan Yesus melalui ciuman. Atas kejahatan itu Injil Lukas menyatakan bahwa Yudas telah kerasukan setan dan di dalam Injil Yohanes dikemukakan bahwa Yesus menyebut Yudas sebagai iblis, namun secara sistematis dalam Injil Yudas dikemukakan tentang adanya kontribusi yang menadasar dari peran Yudas. A. INJIL YUDAS DAN AJARAN GNOSTIK. Khasanah gnostik adalah kumpulan tulisan yang dijilid ( kodeks ) dalam bahasa Koptik. Injil Gnostik tidak saatupun memiliki keseuaian dengan Injil-Injil PB yang berasal dari abad 1. gnostik berasal dari bahasa Yun. ‘gnosis’ yang artinya ‘pengetahuan rahasia’ yang diungkapkan kepada manusia.percikan atau benih ilahi yang baik jatuh dari realitas yang transenden dan terpenjaran dalam tubuh manusia. Melalui pengetahuan rahasia itulah maka seseorang dapat dipulihkan kembali ke dunia dimana dia sebenarnya berasal yakni dunia spritual yang transenden. Graham Stanton ahli PB dari Inggris mengemukakan bahwa dalam ajaran gnostik ‘ dunia adalah tempat yang jahat yang diciptakan Tuhan yang jahat ( yahweh )dan yang berbalikan dengan Tuhan yang benar dan esa. Pengikut gnostik kristen menyebut diri mereka sebagai keturunan Tuhan yang esa itu dan sebagaim percikan ilahi ang terkurung dalam dunia yang jahat ini. Kristus dikirim untuk mengingatkan pengikut Gnostik mengenai hakekat diri mereka yang sebenarnya. Kristus memberitakan rahasia pengetahuan (gnosis) kepada para pengikut gnostik agar mereka dapat melepaskan diri dari dunia jahat ini dan kembali kepada Tuhan . Manusia : sebagai keturunan ilahi yang esa memiliki percikan kekuatan ilahi namun terkurung dalam penjara tubuh materi, sehingga keselamatan hanya dimungkinkan ketika percikan yang ilahi itu hidup dan menyatu dengan sang ilahi. Dalam komunitas gnostik kristen yang mampu untuk membimbing adalah Kristus. Bagi gnostik kristen, Kristus mengajarkan ucapan-ucapan rahasia sehinga mereka yang bisa mengerti dapat mencapai tingkat keilahian mereka sama seperti kristus. Dana dalam konteks ini gnostik kristen menolak adanya penderitaan dan penyaliban serta kematian Yesus. Apa yang dikemukakan daiatas adalah bagian dari pengajaran injil Yudas. Bagi gnostik memang kematian Yesus diatas salib sebagai penebus tidak ada artinya, itulah sebabnya dalam injil Yudas kesan Yesus sebagai korban yang disalibkan menjadi kabur dan Yudas tampil sebagai pahlawan. Injil Yudas diawali dengan kalimat : ‘ isi rahasia wahyu yang dikatakan Yesus dalam percakapannya dengan Yudas” dan rahasia itu juga mengungkapkan bahwa apa yang dimengerti oleh para murid salah arah. Dalam Injil Yudas kata ‘gnosis’ muncul 2 kali dan menyebutkan bahwa pengetahuan diberikan kepada Adam dan kepada orang-orang yang bersama dia, agar para raja kekacauan dan dunia bawah tidak berkuasa atas mereka’ Inti pesan yang disampaikan dalam Injil Yudas : 1. pemahaman, wawasan dan kesetiaan Yudas sebagai tolok ukur bagi siapapun yang ingin menjadi murid yesus. Yudas menjadi ‘paradigma pemudridan’. 2. pada sat kematian segala sesuatu yang menjadi bagian tubuh kita dan berada di dunia kematian akan ditinggalkan. Tubuh fana dari orang-orang yang memiliki pengetahuan rahasia akan ditundukkan. 3. salah satu penekanan injil Yudas adalah masalah astrologis dan astronomis. Bahwa setiap manusia memiliki bintangnya sendiri-sendiri dan milik Yudas yang paling istimewa. 4. kematian Yesus bukanlah tragedi atau kenistaan tetapi peristiwa biasa yang tidak terelakkan dalam kerangka pengampunan dosa. B. BAGAIMANA DENGAN IMAN KRISTEN ? 1. penolakan terhadap Injil Yudas telah dilakukan oleh uskup Lyon ( Perancis ) Irenius, yang menyatakan bahwa Injil Yudas sesat dan tidak dapat dipertanggung jawabkan 2. kematian bagi iman Kristen adalah peristiwa mendasar sebab Kristus sendiri sudah mengalahkan maut dan kekristenan bertumbuh dari kebangkitan yesus . 3. pencerahan dialami oleh manusia hanya dalam kaitannya dengan kristus, sehingga seluruh keberadaan Kristus mengangkat dan memposisikan manusia pada kondisi sebagai manusia baru ( band. Fil. 2 : 1 – 11 ) 4. hidup manusia tidak ditentukan oleh bintang-bintang tetapi dalam relasi yang dekat dengan yesus ( bnd. Yoh 14 : 7 ) 5. kematian Kristus adalah tragedi yang mendasar sebab Ia yang tidak bersalah menjadi bersalah oleh karena dosa manusia. 6. keselamatan bukanlah usaha manusia sendiri tetapi merupakan anugerah yang disambut dengan sukacita. 7. kata Injil berarti kabar baik sangat tidak sejajar dengan Yudas yang perilakunya adalah pengkhianat. C. KESIMPULAN 1. AJARAN DALAM INJIL YUDAS MERUPAKAN PENOLAKAN TERHADAP PENGAJARAN YESUS. SEHINGGA HARUS DITOLAK 2. GEREJA PATUT MELENGKAPI WARGA NYA DENGAN SEKSAMA DALAM UPAYA MENJAWAB TANTANGAN JAMAN. 3. PEMUDA DALAM PERJUMPAAN DENGAN KONTEKSNYA HARUS MEMILIKI BASIS IMAN YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN. 4. UJILAH SETIAP ROH. ========================== Pdt. A. Letlora S.Th, M.Min. Daftar pustaka. 1. Linwood Urban, sejarah ringkas pemikiran kristen.1995 2. Rodolphe Kasser, injil Yudas, 2006. 3. James M. Robinson, menafsir ulang peran Yudas, 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar